DIRJEN EBTKE Sodorkan Rumus Efisiensi Energi

Sebagai catatan bahwa artikel ini telah dimuat di portal online majalah Geo Energi : www.geoenergi.co pada Sabtu/ 30 Juni 2013 :)

Tampilan Portal On Line Geo Energi

Oleh : Tuning Rahayu

Jakarta, GEO ENERGI - Dirjen Energi Terbarukan dan Konservasi Energi, ESDM, Rida Mulyana menegaskan sektor industri menguras energi yang begitu besar, yakni sekitar 44 persen dari total energi di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh banyaknya proses yang harus dilalui, mulai dari pengolahan, manufaktur, pengemasan maupun untuk unit utilitas pendukungnya.

Oleh karena itu perlu keseriusan dalam melakukan efisiensi. Rida merumuskan  efisiensi pada sektor industri difokuskan pada dua langkah, yakni:

Pertama, penggunaan teknologi proses yang hemat energi. Contohnya dengan menggunakan co-generation atau system combine heat and power (CHP). Sistem CHP merupakan suatu pendekatan dalam penerapan teknologi dimana energi listrik dan energi panas dihasilkan dalam satu sitem terintegrasi. Penelitian American Council for Energy Efficient Economy menemukan metode konvensional yang menghasilkan panas dan energy secara terpisah memiliki efisiensi terpadu sebesar 45 %, sementara system CHP efisiensi energinya mampu mencapai 80 %.

Efisiensi kendaraan motor, dapat ditingkatkan melalui perbaikan desain dan operasional motor. Seperti contohnya penggunaan teknik variable speed drive (tingkat kecepatan bervariasi) dapat mengatur tingkat kecepatan konversi motor sehingga sesuai dengan bebannya. 

Efisiensi peralatan industry dapat ditingkatkan lewat pemeliharaan yang baik. Peralatan yang rusak, bocor itu sangat boros energi. 

Kedua, melalui manajemen energi. Manajemen energi dapat diterapkan dengan mengatur dan mengawasi jumlah energi yang dikonsumsi. Dengan cara melaksanakan audit energi secara berkala dan melaksanakan rekomendasi hasil audit energi merupakan langkah-langkah yang tepat. Audit energi dilaksanakan untuk mengidentifikasi peluang penghematan energi dengan lebih efisien.