Pulau Dewata
memang selalu menjadi destinasi wisata yang elok. Bukan hanya turis lokal namun
juga turis Internasional mengincar Bali sebagai tempat bersenang-senang. Hampir
tiap jengkal dari pulau ini benar-benar layak disinggahi; mulai dari Pantainya,
Pura, Pasar Seni, Tempat Pertunjukan, Pusat Oleh-Oleh dan pastinya Wisata
Kuliner ! Kalau ku ingat-ingat sepertinya aku sudah lebih dari 3 kali ke Bali,
ada yang pure untuk refreshing dan
beberapa kali tugas kerja. Terakhir ke Bali kira-kira satu bulan yang lalu
dalam rangka tugas kerja Konferensi Internasional LNG (Liquefied Natural Gas) pada
26 – 30 Mei 2013 kemarin. Tentunya ada sedikit waktu untuk menyinggahi beberapa tempat wisata di Bali.
Sekarang aku ingin menulis Pura di Bali yang berada diatas anjungan batu karang
tinggi dan menjorok ke laut. Yup, Pura ULUWATU. Pura ini berada di Desa Pecatu,
Kecamatan Kuta, Badung, Bali. Untuk sampai di tempat ini, seperti yang biasa
kita tahu memang sebaiknya kita cartered mobil jika berwisata di Bali, lebih
nyaman lagi plus supirnya. Info sewa menyewa mobil ini bisa didapat dari Hotel
tempat kita menginap atau bisa kontak ke aku jika butuh rekomendasi penyewaan
yang bagus :) Soal harga, untuk mobil Avanza/ Xenia (termasuk supir) biasanya Rp. 400.000
selama 8 jam, atau yang pernah aku sewa yaitu mobil Kijang Innova dari Hotel
Padma Resort (termasuk supir) yaitu Rp. 800.000 selama 10 jam. Wah yang ini
benar-benar aman dan nyaman hehehe..
Ohya, harap
berhati-hati jika memasuki gerbang Uluwatu. Monyet-monyetnya nakal sekali. Aku pernah ada kejadian menjengkelkan. Ternyata monyet-monyet itu suka mengincar kacamata
para pengunjung. Aku shock, salah satu monyet loncat ke
bahuku lalu dalam waktu satu detik kacamataku diserobot ! Aku Cuma bisa melongo
& harus membayar Rp. 20.000 kepada seorang bapak penjaga pura yang berhasil
meminta kembali kacamataku. Hiks, lebih mahal daripada tiket masuknya ! Apakah
monyet-monyet ini dilatih untuk bertindak seperti itu atau memang liar ?
Entahlah..
Well, dalam sekejap aku dapat melupakan kejadian konyol tadi karena begitu masuk menyusuri jalan
ditepian tebing Uluwatu, terlihat keindahan pantai dibawahku. Wooowww eksotis ! Great..
Subhanallah, indah sekali ciptaan Tuhan ini. Konon, Uluwatu merupakan pura “Sad
Kayangan” yang dipercaya oleh penganut Hindu sebagai penyangga dari 9 mata
angin.
Pura ini
pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad ke-11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran
Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta
suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali pada akhir
tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah
atau Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur
Uluwatu.
Pura Uluwatu terletak pada
ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura terdapat hutan kecil
yang disebut "alas kekeran", berfungsi sebagai penyangga kesucian pura. Pura Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di
bawahnya adalah pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk
olahraga selancar. (Tuning Rahayu -sumber informasi sejarah dari Wikipedia/ 26
Juni 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar