Rabu, Juni 26, 2013

PURA ULUWATU : eksotis !


Pulau Dewata memang selalu menjadi destinasi wisata yang elok. Bukan hanya turis lokal namun juga turis Internasional mengincar Bali sebagai tempat bersenang-senang. Hampir tiap jengkal dari pulau ini benar-benar layak disinggahi; mulai dari Pantainya, Pura, Pasar Seni, Tempat Pertunjukan, Pusat Oleh-Oleh dan pastinya Wisata Kuliner ! Kalau ku ingat-ingat sepertinya aku sudah lebih dari 3 kali ke Bali, ada yang pure untuk refreshing dan beberapa kali tugas kerja. Terakhir ke Bali kira-kira satu bulan yang lalu dalam rangka tugas kerja Konferensi Internasional LNG (Liquefied Natural Gas) pada 26 – 30 Mei 2013 kemarin. Tentunya ada sedikit waktu untuk menyinggahi beberapa tempat wisata di Bali.

Sekarang aku ingin menulis Pura di Bali yang berada diatas anjungan batu karang tinggi dan menjorok ke laut. Yup, Pura ULUWATU. Pura ini berada di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung, Bali. Untuk sampai di tempat ini, seperti yang biasa kita tahu memang sebaiknya kita cartered mobil jika berwisata di Bali, lebih nyaman lagi plus supirnya. Info sewa menyewa mobil ini bisa didapat dari Hotel tempat kita menginap atau bisa kontak ke aku jika butuh rekomendasi penyewaan yang bagus :) Soal harga, untuk mobil Avanza/ Xenia (termasuk supir) biasanya Rp. 400.000 selama 8 jam, atau yang pernah aku sewa yaitu mobil Kijang Innova dari Hotel Padma Resort (termasuk supir) yaitu Rp. 800.000 selama 10 jam. Wah yang ini benar-benar aman dan nyaman hehehe..


Ohya, harap berhati-hati jika memasuki gerbang Uluwatu. Monyet-monyetnya nakal sekali. Aku pernah ada kejadian menjengkelkan. Ternyata monyet-monyet itu suka mengincar kacamata para pengunjung. Aku shock, salah satu monyet loncat ke bahuku lalu dalam waktu satu detik kacamataku diserobot ! Aku Cuma bisa melongo & harus membayar Rp. 20.000 kepada seorang bapak penjaga pura yang berhasil meminta kembali kacamataku. Hiks, lebih mahal daripada tiket masuknya ! Apakah monyet-monyet ini dilatih untuk bertindak seperti itu atau memang liar ? Entahlah..

Well, dalam sekejap aku dapat melupakan kejadian konyol tadi karena begitu masuk menyusuri jalan ditepian tebing Uluwatu, terlihat keindahan pantai dibawahku. Wooowww eksotis ! Great.. Subhanallah, indah sekali ciptaan Tuhan ini. Konon, Uluwatu merupakan pura “Sad Kayangan” yang dipercaya oleh penganut Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin.
Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad ke-11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali pada akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah atau Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu.


Pura Uluwatu terletak pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut. Di depan pura terdapat hutan kecil yang disebut "alas kekeran", berfungsi sebagai penyangga kesucian pura. Pura Uluwatu juga menjadi terkenal karena tepat di bawahnya adalah pantai Pecatu yang sering kali digunakan sebagai tempat untuk olahraga selancar. (Tuning Rahayu  -sumber informasi sejarah dari Wikipedia/ 26 Juni 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar