Rabu, Juli 17, 2013

BANDOENGSCHE MELK CENTRALE (BMC) : bermula dari pabrik susu zaman Belanda

Ultah Azel ke-2 di Restoran BMC
Saat masih belum ada anak
Yoghurt Coctail kesukaanku
Kuliner kali ini masih di wilayah Kota Kembang.  Bandoengsche Melk Centrale atau yang biasa dikenal dengan Restoran BMC, wajib masuk dalam daftar kunjungan makan malamku ketika ke Bandung. Dan dari BMC lah, aku yang sebelumnya tidak suka Yoghurt jadi sangat menyukainya. Restoran yang terletak di Jalan Aceh No. 30, Cibeunying Bandung ini menawarkan berbagai bentuk olahan susu sebagai menu andalannya. Yang paling aku suka tentunya Yoghurt Coctail. Yoghurt dengan campuran aneka buah-buahan seperti Lechy, Apel, Nanas , Strawberry dan Anggur ini sangat segar dan tidak bikin enek (mual).


Nasi Bakar Komplit ala BMC
Bubur Ayamnya juga Jos !
Saat masih belum ada anak
Selain minuman, makanannya juga sangat cocok dilidahku. Mulai dari Nasi Bakar Teri, Sop Iga sapi, Batagor, Bubur Ayam, Bebek Organik, hingga Nasi Timbelnya semua aku suka. Porsinya juga lumayan banyak jadi pasti puas dan kenyang. Ulang tahun anakku Azel yang ke-2 Maret kemarin juga aku bawa ke BMC. Suasananya nyaman, bangunannya luas, jadi pas buat anak-anak kalau berlarian (yang ini emak atau bunda pasti tau lah hehe…). Oya, sebagian bangunan BMC masih mempertahankan desain aslinya. Jadi cocok buat yang mau bernostalgia dengan kenangan lamanya disini. Terlebih untuk makan malam, pas banget lah.


BMC saat masih pabrik pengolahan susu. Foto : Wordpress
Saat Ultah Azel ke-2
Bebek Organiknya juga enak deh
Restoran ini mulanya adalah pabrik pengolahan susu pada zaman Belanda. BMC dulunya adalah satu-satunya pabrik pengolahan susu paling modern karena sudah menggunakan sistem pasteurisasi dan teknologi tinggi. Koperasi BMC waktu itu dipimpin seorang direktur dan instalasi pengolahan susunya dikerjakan oleh orang pribumi dibawah pengawasan orang-orang Belanda. Koperasi BMC menampung susu sapi perah dari peternakan Cisarua, Lembang hingga Pangalengan. Koperasi BMC sempat direbut oleh penjajahan Jepang namun tidak terurus. Dan setelah kemerdekaan, pengelolaan BMC diambil alih oleh Pemda Jawa barat. Hingga akhirnya menjadi rumah makan legendaris ini. Hingga saat ini masih ada orang-orang Belanda yang mampir ke BMC untuk bernostalgia. Bangganya lagi, bangunan BMC masuk dalam daftar cagar budaya Kota Bandung. Yuk bernostalgia disini :)  (Tuning Rahayu/ 18 Juli 2013. Sumber sejarah dari artikel Republika online).

2 komentar:

  1. aku termasuk yang ga suka yoghurt, mak. hehe. kayaknya bisa dicoba nih nyicip ke sana. biar doyan. :D

    BalasHapus
  2. Iya Mak... aku dulu sangat tidak suka Yoghurt. Eh begitu nyoba yoghurt BMC jadi suka sampai sekarang. Selamat mencoba Mak :)

    BalasHapus