Sudah hampir 2 pekan, dunia
digemparkan oleh musibah kecelakaan Malaysia Airlines MH370. Pesawat ini take
off dari Kuala Lumpur International Airport pada Sabtu, 8 Maret 2014 pukul 00:41
dini hari dan seharusnya akan tiba di Beijing pada pukul 6:30 pagi pada hari
yang sama. Namun, setelah kurang lebih 2 jam mengudara, tiba-tiba ATC (Air
Traffic Contoller) Malaysia kehilangan kontak pada pukul 02:40 waktu setempat. Dari
berita-berita yang saya dengar, juru bicara Malaysia mengatakan bahwa sistem
komunikasi yang bernama ACARS sengaja dimatikan oleh (diduga) Pilot 40 menit setelah lepas landas. 14 menit
kemudian, transponder yang berfungsi mengidentifikasi pesawat ke sistem radar
komersial juga dimatikan secara sengaja. Dan Malaysia masih bisa menangkap
radar pesawat Malaysia Airlines keluar dari jalur seharusnya, berputar balik mengarah
ke Samudra Hindia.
Banyak negara dan keluarga korban
menyayangkan pihak Malaysia yang kelihatannya sangat menutupi banyak informasi
yang ada. Mungkin inilah yang membuat proses pencarian menjadi begitu lama.
Pencarian pesawat ini mungkin mencatat sejarah besar dalam pencarian pesawat
yang hilang; melibatkan 26 negara dan mencakup luas wilayah lebih dari 4,14
juta KM mencakup Pantai Timur Laut Cina Selatan hingga Samudra Hindia.
Dugaan-dugaan seperti pesawat
Malaysia Airlines MH370 dibajak teroris hingga pilot sengaja melakukan tindakan
bunuh diri mewarnai beritanya. Diketahui terdapat 2 penumpang yang ternyata
menggunakan passport curian. Namun berkembang temuan-temuan bahwa ditemukan
alat simulator didalam rumah Pilot Zaharie. Namun apakah menyimpan alat simulator didalam
rumah tersebut dikatakan wajar atau tidak masih menuai perdebatan.
Hingga detik ini, keberadaan pesawat
Malaysia Airlines MH370 masih menjadi misteri. Meski pemerintah Australia mengatakan
telah menangkap beberapa benda yang diduga serpihan pesawat MH370 dari citra satelit
masih belum bisa dibuktikan kebenarannya. Dalam musibah ini terdapat 239
penumpang termasuk kru (2 penumpang masih anak-anak). 7 diantaranya
adalah warga negara Indonesia.
Sumber foto : google image |
Musibah ini tentu mengingatkan
kita dengan kecelakaan pesawat Adam Air 574 milik Indonesia yang raib begitu
saja pada 1 Januari 2007 silam. Dalam kasus Adam Air, pesawat lepas landas pada
pukul 12:55 WIB dari Bandara Juanda, Surabaya menuju Bandara Sam Ratulangi,
Manado. Namun tiba-tiba hilang kontak pada pukul 15:05. Setelah memakan waktu pencarian
yang lama dan tak menemukan jejaknya, akhirnya kotak black box Adam Air baru ditemukan 1 tahun kemudian diangkat didasar
laut Majene pada kedalaman 2000 m. Jika kita kembali mendengarkan rekaman suara
kotak black box Adam Air, tentu sangat
sedih dan miris. Ternyata pesawat Adam Air ini mengalami kerusakan teknis yang
menyebabkan Pilot harus mengendalikan pesawat secara manual. Berita menyebutkan
bahwa secara perlahan pesawat berguling ke kanan dan pilot sudah terlambat
mengendalikan sehingga menukik jatuh ke Perairan Majene, Sulawesi Selatan.
Sudah 13 hari Malaysia Airlines
MH370 menghilang. Tentu keluarga korban sangat menanti kepastian dan
keberadaaannya. Semoga segera ditemukan dan sabar menghadapi cobaan.
Berikut rekaman suara Black Box
Adam Air 574 sesaat sebelum meledak dan hingga kini lenyap tak berbekas : http://www.youtube.com/watch?v=xyzyBgTFcpE
masih bener-bener misterius yaaah...my thoughts and prayers for everyone in the flight..
BalasHapusIya Mak Indah... suka merinding kalau denger kecelakaan pesawat karena kalau sudah terbang diatas kan cuma bisa pasrah ya :(
Hapus