Kamis, September 26, 2013

Menulis Membuat Kita Eksis

“Hellooowh… gue kuliah lulusan luar negeri gitu lho, masak disini gue cuma disuruh nulis majalah internal perusahaan” keluh salah seorang temanku beberapa tahun silam saat aku bekerja di salah satu Divisi Public Relations disebuah perusahaan. Saya tidak bisa menimpalinya, alhasil cuma bisa senyum nyengir. “Memang kenapa yah dengan menulis, bukannya menulis itu mengasyikkan ?” tanyaku dalam hati. Menulis dan fotografi, wah perpaduan yang oke lho.


Menulislah !
Menurutku, menulis itu kekuatan pengaruhnya sama dengan berpidato dalam memberikan pesan, oh bahkan melebihinya. Sebuah tulisan mampu mengubah dunia. Kini hampir semua orang bermimpi untuk bisa menulis sebuah buku. Menulis juga mengasah pikiran kita dan memperkaya ilmu. So, tanpa perlu pikir panjang menulislah ! karena dengan menulis paling tidak mencegah kita gampang pikun hehe..

Ngomong-ngomong soal nulis, saya ingat sekali mempunyai hobby ini saat kelas 5 SD. Guru Bahasa Indonesia saya waktu itu bernama Ibu Sugiyarti (kami memanggilnya Bu Gik) menenteng diary warna merah muda saat memasuki ruangan kelas.


Ilustrasi from google image
“Anak-anak, saya bangga sekali dengan kakak kelas kalian yang bernama Ima, ini buku diary-nya, Ibu tadi ijin meminjamnya. Dia hobby sekali menulis, rangkaian kata-katanya bagus banyak puisi didalamnya” ucap Ibu Gik membuka kelas hari itu. Satu buah tulisan dibacanya. Saya tertegun karena benar-benar indah untuk tulisan anak SD.
“Kalian seharusnya seperti ini, memiliki buku diary dan menulis agenda atau apa saja yang ada dibenak kalian” pinta Bu Gik.


Ilustrasi from google image
Berawal dari situlah, saya minta uang ke Bapak untuk beli buku diary dan rajin menulis apa saja sebelum beranjak tidur; nulis puisi, rencana kegiatanku, dan cerita persahabatanku. Diary-diary itu masih tersimpan rapi didalam lemari bukuku di Klaten. Sayang sekali tidak bisa aku tampakkan disini fotonya.
Kalau dulu menulis itu sering kita simpan biar tidak ketahuan orang. Kadang ada perasaaan malu. Nah, beda dengan sekarang kita bisa eksis nulis lewat blog. Tulisan kita nih ibarat artis yang ditonton ratusan bahkan jutaan orang. Bukan cuma ditonton tapi dibaca pula. Hew, jadi nulis memang harus hati-hati jangan sampai ada pengaruh buruk didalamnya.


Momen ramah tamah & interview dengan Wamen ESDM
Soal kesibukan saya ? duh jangan tanya. Tapi akan saya jawab hehe.. Saya seorang ibu bekerja kantoran, suami bekerja, anak ada satu cowok dan lagi aktif-aktifnya, tidak punya PRT (pembantu rumah tangga) yang menginap, saya juga sedang mengambil kuliah lagi, tidak percaya dengan hasil cucian mesin cuci alhasil mencuci baju selalu dilakukan sendiri dengan tangan, menyeterika sendiri, mengepel, membersihkan rumah, pokoknya serakah dah soal kerjaan rumah #suku-suku bathok. Belum lagi perjalanan PP rumah ke kantor yang sudah gak karuan macetnya, haduh nelangsa kalau diomongin ini. Saya PP setiap hari Bekasi – Jakarta naik bis minimal 4 jam dijalan. Kalau lagi apes bisa 5 sampai 6 jam #tepok jidat. Tapiii…meski begitu saya selalu menyempatkan nge-blog lho. Horeeee tepuk tangan…


Pulang travelling dari Bali langsung nulis untuk oleh-oleh
Nulis memang butuh waktu dan ruang konsentrasi. Makanya salut lah dengan kita para emak yang selalu menyempatkan diri menulis disela-sela aktivitas yang segambreng # lap keringet dulu. Trik dari saya biar tetap eksis nulis yaitu memang harus disiplin. Disiplin dalam artian memanage waktu sebaik mungkin dengan rencana kerjaan atau rencana menulis yang sudah diangan-angan sehingga tugas atau tanggung jawab selesai tepat waktu. Menunda pekerjaan sama dengan menumpuk tugas. 
Maaf, copas foto sahabatku Andi

Selain itu menulis sangat membutuhkan inspirasi. Yang paling gampang sih, apa yang sedang dalam pikiran tuangin aja menjadi tulisan. Cara mendapatkan inspirasi paling deket sih duduk manis, blogwalking, sering membaca buku dan googling. Kalau punya uang ya travelling atau kuliner plus menulis hasil pengamatannya sebagai oleh-oleh hehe… Ketemu orang penting atau orang terkenal yah gak usah malu-malu alias pe-de-ka-te saja sambil kulik-kulik informasi atau interview. Rada kepo sedikit gak apa-apa lah #nyengir kuda hehe..

Mimpi saya sekarang ingin sekali menulis menjadi sebuah buku. Entah kapan ya terlaksana. Yang penting mimpi dulu lah. Sama seperti saat saya dulu mimpi ingin menjadi presenter berita dan nongol di TV, Alhamdulillah nyerempet dikit lah kesampaian. Ternyata malah dikasih kesempatan kerja di TV yang justru membuat artis lebih dikenal (*sudah cukup kerja di TV 8 tahun sekarang cari yang kantoran karena waktu yang tidak memungkinkan). Umm.. sejujurnya beberapa kali sih saya ikut nongol di TV, momen-momen kru shoting inframe saat ultah program gitu #duh teteupp, narsisnya gak ketulungan. Eits, dengan menulis pun membuat kita eksis kan. Komentar teman-teman tentang postingan-postingan kita juga membuat selera menulis semakin membuncah. Eh, seru juga ya sepertinya menikmati momen menulis dengan view salju diluar jendela ?. I hope one day :)

Well, demikianlah laporan saya mengenai update “Menulis Membuat Kita Eksis” yang saya ikut sertakan dalam 2nd Give Away IkaKoentjoro’s Blog. Maaf jika tulisannya ngelantur kemana-mana, itulah hebatnya menulis, kalau sudah asyik jadi mengalir saja yah. Semoga buku Bunda of Arabia bisa saya dapatkan yaa Mak. Amin #berdoa khusyuk.

2 komentar:

  1. laporan saya terima dan terimakasih partisipasinya ya ^^
    Oya, aku suka banget dengan kalimat,"Sebuah tulisan mampu mengubah dunia." Yuk semangat menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Mak Ika Koentjoro, yuk semangat menulis :)

      Hapus