

Nama Sate Buntel Mbok Galak sangat populer. Tak hanya di kota Bengawan saja namun hingga seantero tanah air. Sepintas sih, tak ada yang istimewa di sebuah warung berukuran kira-kira 5x10 meter itu. Begitu masuk, kepulan asap bakaran sate kambing dan hawa panas merasuk ke tubuh. Maklum, tidak ada AC. Meja dan bangkunya pun layaknya warung sederhana yang lain, dibiarkan tanpa desain khusus. Warung ini benar-benar menyihir, pengunjungnya luar biasa.

Namun setelah pesanan merapat di depan mata, semua hawa panas itu jadi buyar tergantikan wanginya aroma. Sate buntel yang membuat penasaran itu, hmm...begitu lezat tak terkira dan tidak prengus (amis, red). Penasaran ya, apa sih sate buntel itu? tak lain adalah daging kambing yang dicacah halus dan dihidangkan dalam tusukan serta dibakar. Selain sate buntel, Mbok Galak juga menyuguhkan menu andalan lainnya yaitu sate kambing (disajikan tanpa tusuk), gule, tongseng, dan tengkleng. Sate kambingnya juga empuk, pun dengan tongsengnya tak ketinggalan yahud !

Sate Mbok Galak ini mulai dirintis dari tahun 1982 (saya belum lahir tuh). Dan nama asli pemiliknya adalah Sakiyem. Disebut Mbok Galak karena pengunjung waktu itu menilai ibu Sakiyem itu galak saat menuyuruh pelayan-pelayannya. Ternyata justru nama itu membawa berkah.

Disebut-sebut keluarga Cendana adalah pelanggan setia sate ini dan tak pernah absen tersuguh di meja Ndalem Kalitan. Selain Alm. Pak Harto, para pejabat seperti Amien Rais, Akbar Tandjung, serta artis-artis ibu kota pun gandrung. Tak ingin kalah dengan mereka kan ? jika sedang berkunjung ke kota Solo, mampirlah ke Jl. Mangunsarkoro No. 122 Sumber, Solo. Harga yang dimintapun tak mahal. Saat kesana akhir tahun 2008 lalu, untuk 4 porsi hidangan yang berbeda plus minumnya, tidak lebih dari 80 ribu rupiah ! (tuning/ 22 Mei 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar