Terimakasih Mak Indah Nuria Savitri yang telah memberikan tongkat estafetnya kepada saya untuk
meneruskan cerita berangkai dan penuh makna #DearSon. Kita patut peluk Makpuh
Indah Juli sang penggagas tantangan surat terbuka ini :)
Best moment Mimi with Azel, 30 Maret 2011 |
Fiuhh…finally anak
lanang yang lagi aktif-aktifnya kini tidur dideket meja kerjaku. Beberapa hari
kedepan memang harus ikut Mimi ngantor ya Mas ! karena Enin; tetangga yang
biasa ngerawat mas Azel, siang kemarin opname di rumah sakit. Bisa ditebak, pagi
ini ku awali dengan sedikit drama : Pipinya sudah berangkat kerja, Azel masih
tidur lelap dan aku bergegas keluar rumah sebentar (mengunci Azel sendirian) untuk
membeli bekal sarapannya di busway nanti. Sip lah, nasi dan sayur sup sudah
ditangan. Begitu kembali dan membuka pintu rumah, miris melihat Azel nangis sesenggukan
dipojokan ruang tamu *pastinya mencari-cari kenapa rumah kosong. “Cup cup sayaaang, maafin yaa.. tadi nyari
Mimi yaa. Nih Mimi beli sarapan buat Azel kan ikut ke kantor” aku memeluknya.
Dengan suara nelangsa dia menjawab “Bukan
! bukan cali Mimi, tapi Pipi huu huaa hu” dia meneruskan tangisannya. Duh
memelas banget Mimi-mu ini.. #ngelus-elus dada. Well, anakku.. mungkin kau
belum bisa membaca, tapi suatu saat, surat terbuka untukmu ini akan membuatmu
mengerti betapa besar kasih cinta Mimi untukmu…
Mimi rindu masa-masa memijit, memandikan, menatahmu.. |
Anak lelakiku sayang Fawazel… Mimi mengandungmu setelah 2
tahun pernikahan tepat 1 bulan setelah syukuran rumah baru. Layaknya ikatan batin,
saat mengandungmu Mimi yakin bahwa jenis kelaminmu adalah laki-laki. Terlebih mimpi yang
selalu hadir dalam bunga tidur itu memberikan tanda bahwa kelak anak Mimi seorang
jagoan. Saat kandungan 28 minggu,
karena tak sabar ingin melihat wajahmu Mimi melakukan USG 4 dimensi. Ternyata benar, dari layar LED terpampang jelas jenis kelaminmu laki-laki,
senyum dari wajahmu juga berulang kali kau tampakkan, tangan mungilmu
melambai-lambai seolah tak sabar ingin kami peluk. Mas Azel telah ikut
kemanapun Mimi pergi selama 38 minggu dalam kandungan, serta kini meramaikan hari-hari Mimi selama genap
usiamu sekarang
2 tahun 5 bulan.
Detik-detik awal kehadiran Fawazel Everest Sukarno |
Melamun apa Mas ? |
Tangisan pertamamu pecah pada 30 Maret 2011 dengan berat 3,06 kg dan tinggi badan 49 cm, satu minggu lebih cepat
dari hari perkiraan lahir. Beruntung Mimi mengambil cuti jauh-jauh hari karena
selain pernah kontraksi saat perjalanan shoting
juga ingin menyiapkan mental agar lebih siap. Masih sangat jelas dalam ingatan,
pukul 3 pagi waktu itu Mimi & Pipi naik taxi ke Rumah Sakit Hermina Bekasi.
Jujur, Mimi sangat takut menghadapi proses kelahiranmu yang hanya didampingi
Pipi-mu. Terlebih saat memasuki ruangan bersalin, Mimi langsung down melihat jenazah bayi yang baru
dilahirkan. Tak lama kemudian mendengar ucapan seorang Dokter dari bilik lain “Bu, maaf janin ibu tidak berkembang jadi
harus dikuret” Deg ! mental Mimi
rasanya jatuh. Belum lagi teriakan calon ibu lain yang merengek kesakitan. Mimi
hanya bisa mengucap “Astaghfirullah” berulang kali dengan lirih dan berusaha
untuk tidak mengeluh agar tenaga ini kuat untuk mengeluarkanmu.
Seneng-senengnya tengkurep |
Ultah ke-2 tahun |
De Ranch, Lembang |
Masih tersimpan rapi potret-potret perjuangan itu :) |
Nama Fawazel Everest
Sukarno, kami berikan untukmu dengan harapan engkau selalu menjadi orang yang beruntung,
senang mencari ilmu, senantiasa ditinggikan derajat dan rejekinya setinggi Gunung
Everest oleh Allah SWT, Amin.
Perjuangan memberikan ASI eksklusif untukmu benar-benar tak kenal lelah.
Terlebih, dulu Mimi bekerja di televisi yang tak kenal waktu. Sering pergi kerja
terlampau pagi *jam 4 pagi saat kau masih terlelap, juga sering tiba di rumah
terlampau malam *kadang pulang pukul 3 pagi lagi saat kau sudah nyenyak. Dalam
sehari pun bertemu Mas Azel hanya sebentar. Namun, berkat perjuangan Mimi di lokasi
shoting, di kantor, di luar kota dan di rumah memompa ASI, engkau lulus ASI
eksklusif nak ! stok ASI untukmu seolah tak pernah habis hingga kamu menginjak
usia 1 tahun lebih. Pun saat engkau memasuki masa MPASI, Mimi dengan sepenuh
hati menyiapkan menu MPASI rumahan yang sehat. Walau dalam sehari terkadang hanya bisa tidur 1 hingga 3 jam, itu tak
masalah buat Mimi.
Mas Azel saat disinar ultraviolet |
Saat thypus, RS Hermina Bekasi |
Dulu srg ikut Mimi shoting, bonusnya foto brg Tante/ Om Artis |
> Maafkan
Mimi.. telah mengikuti ego berharap punya anak setelah memiliki rumah. Itu tak
lain karena Mimi ingin ketika engkau lahir, kau berada di rumah yang nyaman dan
tidak sempit seperti saat orang tuamu dulu ngontrak..
> Maafkan Mimi.. ketika menyerah dan emosi begadang malam,
karena waktu kau bayi rewel panjang selama 3 bulan inginnya diayun-ayun terus.
Terlebih Mimi mengalami hemoroid setelah
melahirkanmu. Oh masa itu sungguh menyiksa.
> Maafkan Mimi.. waktu kau bayi sering Mimi tinggal tugas
luar kota berhari-hari hingga saat pulang, kamu lupa dan takut didekati.. Sering juga
Mimi ajak kau shoting, masih ingat kan nak ?
> Maafkan Mimi.. saat engkau merengek minta ditemani
bermain, Mimi malah sibuk mencuci baju atau menyetrika (karena kita belum memiliki pembantu lagi), sementara engkau duduk manis sendirian didepan hiburan tivi..
> Maafkan Mimi.. ketika engkau berteriak minta diperhatikan sementara Mimi sibuk
membalas sms, bbm, menjawab telpon atau asyik didepan laptop..
> Maafkan pula.. ketika Azel harus berulang kali berganti
pengasuh. Pengasuh pertama malas dan tidak peduli mendadak meninggalkan kita,
pengasuh kedua pulang kampung karena sakit paru-paru. Dan sekarang engkau Mimi
titipkan ke Enin & Engking semoga seperti cucu sendiri dan ada rasa aman.
> Maafkan Mimi.. yang suka marah disaat capek dan kau tidak
menuruti apa yang Mimi inginkan. Kau membuat rumah seperti kapal pecah,
mencoret seluruh bagian dinding, mengoprek peralatan dapur dan memukulnya
kencang, padahal semua itu proses kreatifitasmu..
> Maafkan Mimi.. yang tak sempat menelpon kabarmu seharian
penuh karena kesibukan kerja dan sekarang justru mengambil tambahan kuliah lagi
yang pasti akan mempersibuk keadaan
> Maafkan Mimi.. yang belum memikirkan kapan memberimu
adik padahal kau sangat sayang adik kecil.
> Dan maafkan Mimi yang sampai saat ini masih memutuskan
untuk bekerja dan belum bisa sepenuhnya mengurusmu menjadi ibu rumah tangga
sejati..
Kukup beach, Gunung Kidul, Jogjakarta |
Kami akan merawat dan membesarkanmu agar kau bisa tumbuh menjadi anak yang tangguh, mandiri dan meraih impian besarmu. Tapi Mimi harap bukan untuk menjadi tulang punggung orang tua atau adik-adikmu kelak. Selama daya orang tuamu ini masih ada dan selama kekuatan ini masih bersemayam, orangtuamu akan selalu penuh semangat untuk bekerja dan tidak ingin merepotkanmu, semoga. Pupuklah jiwamu dengan semangat Nak, bukan dengan kemalasan.
Kami InsyaAllah akan memberikan pendidikan untukmu sebagai
warisan yang luhur. Merawatmu adalah ibadah. Dari lubuk hati yang paling dalam,
Mimi menyayangimu lebih dari apapun. Meski sibuk, Mimi sering mengkhawatirkanmu disaat jauh. Kecupan malam
selalu Mimi berikan dalam tidur lelapmu. Inilah tapak cerita kehidupan
kita yang masih jauh
tujuannya Nak.
Terimakasih Ya Allah, sudah memberikan kebahagiaan dengan hadirnya lelaki kecil ini. Jagalah dia senantiasa, pertemukan ia dengan lingkungan yang selalu positif, jadikan anakku sesuai dengan arti namanya, dan berilah aku kesabaran yang tak terhingga. Cinta untukmu Dear Son, My SonShine Azel… adalah cinta tanpa syarat.. We always love you !! :’)
Terimakasih Ya Allah, sudah memberikan kebahagiaan dengan hadirnya lelaki kecil ini. Jagalah dia senantiasa, pertemukan ia dengan lingkungan yang selalu positif, jadikan anakku sesuai dengan arti namanya, dan berilah aku kesabaran yang tak terhingga. Cinta untukmu Dear Son, My SonShine Azel… adalah cinta tanpa syarat.. We always love you !! :’)
Wah kereeenn banget isi artikelnya, bikin mataku berkaca2 deh Mak Tuning caem. Salut juga sama perjuangannya, salam ketjup manis untuk jagoannya pula. Indahnya berbagi moment istimewa dengan buah hati dalam kehidupan ini..... Ganbatte . Big Big Hug ...muaaach :)
BalasHapusMakasih mak atas jejaknya :) padahal jiper nih mak, tulisan emak-emak lain bagus2 juga yaa... ampe melow2 bisa nangis didepan layar. Gimana sudah ready ceritanya mak ? saya tunggu :)
Hapusterharu,jeng bacanya.....indah sekali kata2nya....suatu hari kelak aq jg ingin mendedikasikan seperti ini buat anak2ku.....
BalasHapuskata orang...panggilan terindah terhadap seorang wanita adalah "ibu"....berharap semoga aku segera dipertemukan jodohku...agar aku bisa merasakan...seperti yang kamu rasakan...lam sayang untuk 'Azel" yach,jeng ^^
Hehehe... iyaa Jeng Syahara... betul. Ketika kita ber predikat Ibu, saat itu juga kita "dipaksa" untuk lebih sabar, menurunkan ego, membagi waktu yg sedikit dengan tugas yang seabreg-abreg. Amin.. semoga kamu segera dipertemukan dengan jodohmu :)
Hapus