Jumat, Juni 21, 2013

Energi Baru Terbarukan / Renewable Energy

Mungkin sudah banyak yang mendengar istilah Energi Baru Terbarukan (EBT) atau Renewable Energy. Namun mungkin belum banyak yang mengetahui arti sebenarnya. Energi Baru Terbarukan adalah energi yang dihasilkan diluar energi fosil (minyak dan gas bumi) seperti yang sudah kita manfaatkan selama ini. EBT dihasilkan dari panas bumi (geothermal), biogas, biomassa, matahari, angin, air, dan arus laut. Definisi paling umum adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Karena senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga tidak perlu khawatir akan kehabisan sumbernyaEBT ini dikembangkan karena makin menipisnya cadangan energi fosil serta dapat mengurangi emisi karbon. 


Kendala pengembangan EBT antara lain eksplorasi EBT yang terhambat izin lapangan, koordinasi lintas sektoral. Hal lainnya adalah belum banyak yang melirik industri ini. Pendeknya mata rantai yang lagi-lagi soal pendapatan uang mungkin salah satunya. Kalau industri minyak dan gas bumi mata rantainya panjang, meliputi survey, pengeboran, penimbunan yang membutuhkan alat berat. Itu proyek semua dan ada uangnya semua.






Direktorat jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi baru dibentuk pada tahun 2010 – 2011, kalah jauh sama Belanda yang sudah mengenal kincir angin sejak lama. Pemerintah Indonesia dicap kurang fokus dalam pengembangan energi ini oleh banyak kalangan. Padahal dengan EBT kita akan mampu menuju dunia yang lebih hijau & banyak yang keluar dari kemiskinan energi serta kemiskinan yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar